Sebulan terakhir, industri telepon seluler diramaikan dengan pemberitaan perangkat terbaru Samsung Galaxy Note 7. Bukan seputar berita peluncurannya, tapi insiden ponsel meledak dan terbakar yang terjadi di beberapa negara.
Samsung Galaxy Note 7 sendiri baru diluncurkan secara resmi pada awal Agustus lalu. Di Indonesia perangkat ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 10,7 juta. Dengan kecanggihan yang dimiliki perangkat ini, bukan hal yang aneh jika perangka ini banyak diminati.
Sayangnya, banyak pengguna ponsel android ini melaporkan kasus yang mengerikan. Sejumlah pengguna Galaxy Note 7 menemukan ponselnya meledak atau terbakar terutama saat mengisi ulang baterai.
Hingga 1 September 2016, Samsung telah menerima laporan resmi tentang kasus ponsel Samsung Galaxy Note 7 terbakar sebanyak 35 kasus. Rinciannya, sebanyak 17 kasus terjadi di Korea Selatan, 17 kasus di Amerika Serikat dan satu kasus di Taiwan.
Yang terbaru, Nathan Dornacher seorang warga Florida Amerika Serikat menemukan mobilnya terbakar. Dugaannya, mobil terbakar akibat Samsung Galaxy Note 7 yang tengan di-charge di dalam mobil meledak.
Dampak dari kasus ini sangat serius. Akibat banyaknya kasus buruk yang menimpa ponsel baru ini, otoritas penerbangan Amerika Serikat mem-black list Samsung Galaxy Note 7.
Penumpang yang membawa ponsel Samsung Galaxy Note 7 dilarang menyalakannya, apalagi men-charge selama berada di dalam pesawat. Ponsel tersebut juga tidak boleh ditaruh dibagasi tapi harus berada di kabin pesawat bersama penumpang. Ini dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan.
Di Indonesia, maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia juga memberlakukan aturan yang sama. Samsung Galaxy Note 7 menjadi barang haram untuk dinyalakan dan dicharge di dalam pesawat.
Menghadapi banyaknya kasus buruk yang terjadi, Samsung telah menghentikan penjualan Samsung Galaxy Note 7. Sedangkan bagi pengguna perangkat tersebut diminta untuk menghentikan pemakaian atau menukarnya dengan perangkat Samsung yang lain.
Dalam pernyataan resminya, perwakilan Samsung mengatakan Samsung Galaxy Note 7 akan ditarik dari pasaran. Sementara kebakaran ponsel terjadi akibat panas berlebihan di baterai terjadi ketika anoda ke katodanya saling berhubungan.
Cacat tersebut disebut sebagai kesalahan manufaktur tapi tidak terjadi pada semua ponsel Samsung Galaxy Note 7. Samsung juga menyakinkan bahwa kasus tersebut tidak terjadi pada perangkat Samsung lainnya selain Samsung Galaxy Note 7.
ADS HERE !!!