Peredaran berita hoax alias palsu semakin meresahkan. Apalagi berita hoax yang disebar membawa-bawa sentimen agama atau politik tertentu sehingga mudah sekali menyulut emosi masyarakat. Tak heran jika pemerintah serta berbagai organisasi masyarakat gencar mengkampanyekan stop penyebaran hoax.
Berita hoax biasanya akan bermunculan ketika jelang perhelatan politik seperti pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah. Yang terkini, berita hoax yang santer dihembuskan adalah seputar pemilihan gubenur DKI Jakarta.
Terutama kasus dugaan penistaan agama oleh Calon Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dari awal memang dibumbui dengan berita hoax yang ramai beredar di media sosial. Memang sudah jamak ditemui, isu-isu agama yang sangat sensitif digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan politik untuk menjatuhkan lawan politiknya.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan bahkan menyebut informasi hoax yang provokatif di media sosial sudah menjadi bisnis. Ada tim yang khusus menggarap cyber war, tim bully, tim fitnah dan tim pemutarbalikan fakta.
Para ahli media sosial itu dibayar oleh pihak-pihak tertentu sesuai order. Jadi informasi hoax memang diciptakan secara sengaja dan menguntungkan beberapa pihak. Namun sulit sekali untuk menelusuri siapa pihak-pihak yang mengorder dan membayar penyebaran informasi hoax tersebut.
Dan tidak tanggung-tangung dalam menyebarkan berita hoax, mereka menggunakan nama yang membuat orang percaya. Misalnya di Twitter ada akun menggunakan nama ustaz membagikan foto Al Quran di sobek-sobek di jalanan saat sidang kasus Ahok. Padahal foto tersebut merupakan foto di Malaysia ketika beberapa orang perempuan memungut sobekan kertas Al Quran yang tercecer di jalan raya.
|
Contoh Berita Hoax untuk memprovokasi |
Dan herannya, banyak sekali orang-orang yang ikut menyebarkan berita hoax dengan dibumbui kata-kata sendiri. Mereka seringkali tidak mengecek terlebi dahulu sumber berita dan kebenaran informasi tersebut.
Nah untuk mencegah maraknya berita hoax, kini muncul aplikasi iOS dan Android yang mempermudah orang untuk melaporkan berita hoax yang berpotensi memecah belah bangsa. Aplikasi tersebut bernama Mastel & Turn Back Hoax.
Dengan mengusung tagline perlawanan terhadap berita hoax, masyarakat diberi kemudahan untuk melaporkan berita hoax yang beredar di masyarakat. Untuk membuat laporan, seseorang cukup mengisi nama lengkap dan email. Lalu pilih jenis laporan yakni halaman situs, pesan berantai atau gambar. Setelah itu masukkan link berita hoax dan screenshot. Klik submit.
Laporan yang masuk akan diteruskan ke pihak-pihak terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kepolisian Republik Indonesia. Selanjutnya tindakan-tindakan tertentu akan dilakukan oleh pihak yang berwenang.
ADS HERE !!!