Ketika Google yang berbasis di California membeli Android pada tahun 2005, perusahaan tersebut hanya sebuah bisnis start-up kecil yang telah menciptakan sebuah sistem operasi. Sistem operasi tersebut sekarang menjadi sangat populer dan dapat ditemukan di sebagian besar smartphone di seluruh dunia.
Android menjadi salah satu unsur yang ditemukan pada ponsel yang dibuat di Asia. Maklum saat ini hampir semua produsen smartphone datang dari sisi planet ini. Kenapa semuanya berasal dari Asia?
Sebuah gelombang besar produsen smartphone dari Asia telah menyapu pasar dan menenggelamkan segala sesuatu di jalur ini, termasuk perusahaan Amerika Serikat Motorola yang tidak mampu lagi bersaing. Kini kebanyakan produsen berasal dari Asia dan sebagian besar mereka berasal dari China.
Mengapa tidak ada smartphone lain dari Amerika Serikat selain Apple? Atau kenapa tidak ada smartphone yang dibuat di Eropa? Berikut ini, beberapa alasannya.
Biaya Tenaga KerjaUntuk membuat dan menjual produk, Anda perlu uang. Uang ini diinvestasikan dalam teknik produksi dan penjualan atau pemasaran yang digunakan untuk mengiklankan ponsel di pasar. Semakin besar pasarnya, semakin banyak smartphone harus diproduksi dan dijual.
Sekarang, bayangkan pasar smartphone yang sangat besar yakni 1,3 milyar orang, banyak di antaranya adalah klien potensial. Dengan kata lain, ada pontensi untuk menjual produk dalam jumlah besar. Pada saat yang sama, di pasar tersebut, biaya produksi relatif rendah. Mereka juga bisa mengeskpor produk ke negara lain.
Maka kita bisa melihat kemana produsen akan menuju? Jadi, produsen mempertahankan produksi dengan biaya rendah tetapi penjualan di pasar di mana mereka dapat meningkatkan harga produk. Anda pasti akan berpikir ini hanya terjadi di China tapi tidak di tempat lain. China adalah pasar yang besar terdiri dari lebih dari satu miliar orang.
Maka sebagian lainnya yakni LG dan Samsung, bekerja di bawah sistem yang sama dan memiliki cabang di China. Mereka berjuang untuk mendapatkan bagian dari pasar sudah kompetitif.
Ini benar-benar tidak menjawab pertanyaan karena banyak perusahaan non-Asia akan pindah ke China untuk memotong biaya produksi mereka. Pada skala besar, biaya transportasi tidak menjadi faktor penting.
Strategi HargaJika dibandingkan dengan yang lain, China cenderung menghasilkan ponsel dengan spesifikasi tinggi, tetapi dengan harga menengah atau mid-range. Mengapa? Apa karena mereka baik hati? Tidak, karena mereka berusaha untuk mengambil alih pasar dan ini merupakan teknik untuk membantu mereka meraihnya. Sementara Samsung dan LG, mereka terus menghasilkan berbagai ponsel tanpa benar-benar menjadi inovatif.
Apakah teknik ini bekerja? Pada pandangan pertama, kita bisa mengatakan ya tapi masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi. Akan tetapi, berbagai ponsel dengan spesifikasi tinggi tapi dengan harga mid-range, seperti Honor 8, pasti akan cepat menjadi populer.
Namun, pemotongan harga cara ini berbahaya pada beberapa tingkatan. Jika, untuk satu alasan atau lainnya (misalnya, masalah keuangan?), salah satu perusahaan menaikkan harga mereka, itu akan menimbulkan kemarahan pelanggan dan menyebabkan mereka berpaling ke produk kompetitor.
Namun, smartphone peringkat atas tak terpukul oleh pemangkasan harga. Perangkat terbaik menggiling pasar mid-range menjadi debu dan mampu memikat hati pelanggan. Jadi, misalnya S7 Galaxy Edge tak terpengaruh oleh Honor 8.
Keuntungan LokalPara produsen di Asia secara hukum dan ekonomi menerima lebih banyak kemudahan ketimbang di Amerika Serikat. Itu juga menunjukkan, hak cipta dan paten smartphone sering kali dilanggar. Beberapa kemungkinan solusi yang bisa dilakukan untuk kasus seperti ini adalah membayar kompensasi dan kepentingan, atau menemukan alternatif lain.
Cross-licensing agreement merupakan alternatif yang menarik yang memungkinkan sekelompok perusahaan untuk memberikan hak intelektual mereka kepada perusahaan lain dalam grup. Pertukaran ide menghemat banyak waktu, terutama di pengadilan. Secara ekonomi, ini meningkatkan persaingan antara perusahaan (yang dapat bersaing dengan satu sama lain) dan menutup dari bagian dari pasar untuk pendatang baru yang mengancam tempat mereka di pasar.
Diskon harga untuk smartphone Asia seringkali diperbesar lagi setelah kedatangan mereka di dunia Barat, khususnya di Amerika Serikat. Operator telepon menambah margin harga, tergantung rencana tarif pilihan. Di Eropa, membeli smartphone tanpa kartu SIM menjadi populer sehingga mereka kurang terpengaruh oleh hal ini. Tapi di Amerika Serikat, situasinya berbeda. Ini adalah salah satu alasan mengapa pasar Amerika Serikat lebih sulit bagi produsen Asia.
Menerapkan Strategi BerbedaSaat dunia Barat cenderung menggunakan metode tradisional dalam beriklan, perusahaan Asia tidak malu untuk menciplak (seperti yang kita telah melihat berkali-kali dengan perselisihan Samsung VS Apple) dan berinovasi.
CEO Xiaomi, misalnya, mengumumkan bahwa perangkat Xiaomi bisa melakukan pembaruan lebih lama, sekitar 18 bulan dibandingkan dengan 6 bulan untuk banyak produsen lain. Mengapa? Untuk beberapa alasan, tetapi alasan utama adalah harga komponen ini cenderung turun dari waktu ke waktu, Ini menyajikan peluang yang menguntungkan bagi Xiaomi.
Apakah masa depan dari smartphone di tangan perusahaan Asia?
Sangat mustahil untuk menjawab pertanyaan itu dengan 100% kepastian, tapi pada pandangan pertama jawabannya adalah ya.
Namun, secara geografis berbicara, produsen Amerika Serikat berisiko kehilangan kontrol ke bagian lain dari Asia: India memiliki potensi untuk menjadi pesaing besar.
Pasar India sangat besar dan sangat berbeda. Menurut analis lokal, India bisa menjadi "China baru untuk smartphone". Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Disarikan dari
Android Pit